Hal yang mempengaruhi keputusan belanja


CEO WORD
Diposting 14 Nov 2016, jm.17.18 Wib
Onbee Marketing Research, anak perusahaan dari Octovate Consulting Group, mengadakan riset kepada 2000 orang. Riset ini digarap bersama majalah SWA di tahun 2010. Hasil riset ini mengejutkan.
Ternyata, hampir 80% keputusan belanja dipengaruhi oleh rekomendasi teman atau keluarga. Pengaruh rekomendasi teman dan keluarga ini menempati urutan pertama dalam mempengaruhi keputusan belanja seseorang.
Sedangkan iklan, hanya menempati urutan ke-5. Artinya, pengaruh iklan terpaut 4 derajat dari rekomendasi teman dan keluarga.
Hasil riset ilmiah ini menunjukkan sebuah gejala, bahwa pasar sudah tidak begitu percaya pada Brand Ambassador yang dibayar. Adapun Brand Ambassador, mungkin hanya berpengaruh dalam menaikkan persepsi publik : "oh.. pake artis.. pasti bayar mahal.. pasti bonafid.."
Adapun tentang kualitas produk, pasar lebih percaya kepada teman yang jujur apa adanya : "eh, produk A itu bagus gak sih?"
Sama seperti pasar film di bioskop. Trailer 2 menit terkadang tidak menggambarkan kualitas film sesungguhnya. Maka market penonton bioskop biasanya bertanya ke temannya : "filmnya bagus gak?". Walau jawabannya sangat subjektif, tetapi jawaban tersebut dapat menjadi acuan bagi calon penonton.
Maka tak heran jika ZARA merupakan salah satu brand fashion yang konon tidak pernah beriklan sama sekali. Kemungkinan terbesarnya, pertumbuhan ZARA ditopang oleh user yang puas atas desain dan kenyamanan produk ZARA.
Inilah yang mungkin menjadi sebab Ayahanda Subiakto Priosoedarsono berpesan :
"Era Konsumen adalah Raja sudah lewat. Kini Eranya Pelanggan adalah Brand Ambasador"
Saya sepakat 1000%. Maka langkahnya jadi sangat sederhana.. bagaimana menghadirkan produk yang ketika "dikunyah" pelanggan... pelanggan langsung memutuskan untuk membelanya... dan memperjuangkannya di pasaran...
Buatlah Produk yang WOW... tidak sekedar baik...