Belajar dari SUH KYUNG BAE

SUH KYUNG BAE
Menemukan Emas di Daun Teh

Suh Kyung Bae adalah pemilik kebun teh seluas 450 hektar di pulau Zeju Korea Selatan.  Teh produksi Jeju bukanlah teh terbaik di dunia, tetapi Suh Kyung Bae mampu menjual tiap lembar daunnya seharga emas.

Tangan ajaib Kyung Bae melalui perusahaan AmorePacific miliknya merubah daun teh menjadi serum penumbuh rambut, serum kosmetik dan obat.  Bila seduhan teh Walini produksi Pt Gunung Mas puncak dijual Rp 3.000/gelas, maka Kyung Bae menjual serum teh hijau Rp 3jt/gelas.  Meski Teh Walini memiliki luas 2.550 hektar atau 4x lebih luas dari kebun teh Jeju, Teh Walini cuma mencatatkan keuntungan bersih Rp 225 milyar (2013), sedangkan Kyung Bae berhasil menambah kekayaan sampai dengan Rp 90 triliun. 

Nilai tambah dari sebuah innovasi menghantarkan Kyung Bae menjadi orang terkaya ke 2 di Korea Selatan.  Kekayaannya terpaut sedikit dari Raja Electronik SAMSUNG, Mr Lee Kun Hee dan meninggalkan dua kali lipat dari pemiliki Hyundai dan Kia, Mr Chung Moong Koo.

Tidak banyak innovasi yg dilakukan oleh Suh Kyung Bae, dia cuma berhasil menstabilisasi polyphenols dan Epygalocatechin Gallate bahan aktif yg ada dalam daun teh.  Dialah yg pertamakali di dunia berhasil memaksimalkan potensi daun teh dengan cara yg sederhana.  Sebelumnya EGCG dan polyphenols tdk bisa diguakan untuk obat dan kosmetik.  EGCG yg tdk stabil mudah teroksidasi, mudah mengendap dan bisa menimbulkan iritasi.

Ketika pioner berhasil memperoleh keuntungan sebesar Rp 90 triliun, ternyata nasib yg sama juga dialami oleh penirunya yaitu Induchem perusahaan dari Prancis.  Serum penumbuh rambut Redensyl dari daun teh hijau diperkaya quercentin dari buah pinus merkusi berhasil terjual 550.000 liter di tahun pertama.  Dimana harga Redensyl kemasan botol 150 ml di indonesia dijual dgn harga Rp 1.5 juta/btl.

Daun tehnya ada
Buah pinus merkussinya ada
Tinggal Anda mau atau tidak??