MANAGING CAREER TRANSITION


(SAAT ARINI PINDAH DARI TECHNICAL JOB KE SALES)

Salah satu tempat favorite saya di Jakarta adalah Coffee Aksara di Pacific Place .
Dan malam itu saya ngobrol panjang lebar dengan seorang sahabat yang lama tidak berjumpa.
Sebut saja namanya Arini, Engineer, lulusan sebuah universitas terkenal di Jerman.
Dulunya adalah IT Director. Tetapi sekarang di kartu namanya sudah tercetak jabatan baru sebagai Sales Director.

Tentu saja banyak orang bertanya-tanya, mampukan Arini berpindah dari technical job ke sales.
Bahkan Arini sendiri bilang,"Gue dulu galak banget ke vendor-vendor gue. Sampai gue marah-marahin dan gue bentak-bentak. Because sometimes in Indonesia, kalau gak dimarah-marahin, things are done..Jadi kalau things get done setelah gue bentak-bentak, then I will do it"

Makanya banyak yang meragukan apakah Arini bisa menjadi Sales Director yang baik yang harus ....
- Bermanis-manis ke customer
- Menawarkan keunggulan productnya dengan positive
- Merayu dan membujuk customer untuk membeli product dan service nya ...


Bagaimana Arini yang biasa marah-marah dan bentak-bentak itu bisa bermanis-manis ke vendor?
Beberapa bulan kemudian .... ternyata Arini berhasil menjalankan tugasnya bahkan nilai penjualannya naik pesat.

Semuanya terkejut.
I AM NOT SURPRISED!

Because I know how smart is Arini and I know she can influence people (mempengaruhi orang lain).
Saya mengenal Arini sejak belasan tahun.
Arini sangat pintar dan mata pelajaran favorite nya adalah matematika dan fisika.
Tetapi saya tahu bahwa Arini juga sangat pintar menginfluence orang lain (influencing others).
Dan saya tahu bahwa Arini itu membentak bentak dan marah-marahi orang ... to get things done.
Untuk mempengaruhi orang agar mau mengerjakan yang diminta.
Tapi saya tahu bahwa Arini juga bisa mengambil hati orang lain.

Dia membiayai sekolah anaknya guru ngajinya (yang berhasil membuat Arini dan anaknya mampu mengaji dan khatam).
Saya juga melihat Arini mengundang semua anak buahnya di IT team datang ke rumahnya di hari Minggu pagi.
She knows how to touch their heart before she move their hands.

Arini tahu bagaimana harus menyentuh hati mereka sebelum menggerakkan tangan mereka.

So remember, influencing others is a very important skill... wherever you are.
Tetapi bagaimana sih sebenarnya kita bisa melakukan career transition dari technical ke sales.
You might want to consider this.

Jangan hanya berpikir untuk dipromosi saja.
Kadang kadang tour of duty itu penting.
Anda bisa rotasi pada level yang sama (lateral.move) .
Believe me , you will.learn.a.lot.

And it will.be great for your career  because anda menguasai beberapa.function.
Leader yang baik bukan hanya menguasai bidangnya sendiri, tetapi juga bisa menguasai beberapa bidang.

Port-folionya akan lebih komplet.

Saya sendiri pernah melakukan transisi dari IT team ke Human  Resources.
Jadi saya bisa share how you can make the transition ...
And based on our discussion I think Arini is doing the same things.

Let's start ....

1. Identify your next role
Pertama kali, anda harus memilih dan menentukan apa target posisi anda berikutnya.
Apakah dari IT ke HR, apakah dari Marketing ke Sales atau rotasi apa dari satu function ke function lain.
Yang paling penting adalah bahwa bidang yang anda tuju adalah bidang yang memang anda tertarik.
Remember you need to have passion.
When you have passion, you will enjoy the job and you will enjoy the learning. Belajarnya saja sudah asyik dan menyenangkan. Saking senengnya anda nggak tahu bedanya belajar, bekerja dan main main.
That's why you will perform. Because you have passion and you enjoy working hard on it.


2. Identify what are the competences that you  need in that role
Sekarang analisa job yang anda targetkan dan anda identify kompetensi apa saja yang anda perlukan di sana. Mestinya banyak sih. Tapi anda bisa menentukan 6 critical competences yang paling penting (misalnya Business Accumen, Leadership, Technical Expertise, Customer relationship ... etc)
Anda bisa mencoba menganalisa sendiri, atau menanyakan ke orang lain.
Kalau perlu tanyakan ke orang yang saat ini menduduki jabatan tersebut.
And normally he should not worry. Because it will take time for you to be ready. And hopefully by that time, he will be promoted somewhere else.


3. Assess your competence
Nah , sekarang, saatnya anda mengukur kompetensi anda sendiri saat ini terutama pada 6 critical competences yang relevant dengan job yang anda tuju.
Sederhana aja, assess diri anda sendiri dan evaluasi apakah untuk setiap competence itu anda :
- READY atau
- NEED DEVELOPMENT


4. Identify your competence gaps
Berarti sekarang anda mempunyai beberapa competence gaps (Need development).
Idealnya anda punya 2-3 competence gaps  Supaya anda bisa befokus untuk mengembangkan competence tersebut selama 1-2 tahun ke depan.
Janga  sampai competence gaps nya 4 atau lebih. Akan memerlukan waktu terlalu lama untuk mendevelop anda sendiri. Balik lagi ke step 1 dan targetkan job yang lain.
Kalau anda ternyata tidak mempunyai competence gap sama sekali, berarti job itu kurang challenging buat anda.
In your targeted job ideally you have 2-3 competence gaps.


5. Develop yourself to close the gaps
Time to get serius. Develop diri anda untuk mengembangkan kompetensi anda (sambil tetap mengerjakan pekerjaan sehari-hari anda).
Anda harus mengembangkan kompetensi anda dengan cara:
- belajar dari buku atau training
- belajar dari orang lain (coaching atau mentoring)
- belajar dengan cara mengerjakannya sendiri (learning by doing)


6. Expand your network
Penting sekali untuk mengembangkan network anda , membantu orang lain, membantu function lain, meskipun itu bukan tugas pokok anda.
Sebaiknya banyak orang mengenal anda sebagai good performer yang banyak membantu dan share your knowledge.
Kalau network anda luas, pada saat opportunity itu datang, anda akan tahu lebih dulu.
Remember, success is when preparation meets opportunity.
Your preparation includes developing your competence and expanding your network.


7. Remember to still perform at your best
Yang terakhir adalah yang paling penting.
Karena hiring manager yang baru akan menanyakan (cross refference) performance anda dengan atasan atau tim anda sekarang.
That's why you need to perform at your best and maximum level of performance.

Jadi ingat ya .... untuk career transition atau pindah dari satu job ke job lain ....
1. Identify your next job
2. Identify the critical competences for that job
3. Assess your own competence level
4. Identify your competence gaps
5. Develop yourself to fill-in the competence gaps
6. Expand your network
7. Continue to perform at the maximum lebel in your current role

Kalau anda sedang mempertimbangkan untuk pindah ke job lain di departemen lain, mungkin anda bisa menerapkan step step di atas.

Selamat mencoba
Salam Hormat
Pambudi Sunarsihanto