Sahabat, pernahkah Anda mendengar kisah seorang
ABK (anak buah kapal) yang melobangi kapalnya sendiri, karena dia tidak mau
bersusah payah untuk menimba air dari geladak kapal?
Ya, disaat teman-temannya yang lain bersusah
payah untuk menimba air dari geladak, guna diproses menjadi air yang siap
pakai, dengan santainya dia malah mengebor salah satu bagian dari lambung
kapal.
Ketika ditanya, dengan santainya dia menjawab:
“Yang penting kan airnya sama-sama bisa masuk ke dalam kapal.” Kalau Anda sebagai kapten di kapal itu, apa yang akan anda lakukan pada ABK
tersebut? Membiarkan, menegur atau menghentikan perbuatannya?
Ketika Anda membiarkannya, maka bisa jadi seluruh penumpang kapal akan
tenggelam. Dan ini adalah termasuk kedzaliman, kenapa? Karena Anda
membiarkan/mengijinkan orang lain berbuat salah / buruk sehingga bisa
mencelakai orang-orang lain yang berbuat baik.
Dalam cerita diatas, ABK yang melobangi lambung kapal adalah ibarat
karyawan/tim yang tidak mau menjalankan SOP perusahaan. Ketika ada satu orang saja yang tidak mau menjalankan SOP, kira-kira berapa
orang yang akan dirugikan? Bisa sebagian, bisa juga seluruh tim/karyawan di
perusahaan.
Maka sebagai pemimpin, Anda harus mencegah setiap aktifitas karyawan/tim
Anda yang tidak sesuai dengan SOP. Karena itulah kontrak kerja Anda dengan
perusahaan. Jika Anda tidak melakukannya, maka Anda akan dimintai
pertanggungjawaban di akhirat.
Demikian juga ketika Anda menjadi seorang karyawan dan Anda sengaja tidak
mau menjalankan SOP dengan baik dan benar, sehingga karena perbuatan Anda
tersebut menyebabkan karyawan yang lain atau bahkan perusahaan dirugikan, maka
Anda juga pasti akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat sana. Bahkan kadang
sejak di dunia, Allah swt sudah menurunkan beberapa ‘teguran-teguran’Nya.
Jadi mau menderita dunia akhirat?
LOBANGI SAJA KAPALNYA!