Galery Sejarah Medan City dalam Angan



Aku GERAM
---------------------------
Berulang Kali ke Negeri itu,
Berulang x pula aq kerap merasakan hatiku bergetar
Bukan karena ku jatuh cinta namun karena ku merasa betapa Pemerintah mereka Peduli, Sadar, Responsif & Menangkap Peluang Menghasilkan Income Bagi Negerinya
.
Sejarah Negeri Mereka begitu tertata, membuat siapapun yang hadir akan berdecak kagum dan tentunya menyebarkan informasi ke dunia luar melalui SELFIE
.
Cukup hadir ke 1 Gedung yang diinisiasi perseorangan kemudian di support oleh Pemerintah kita akan tau seperti apa negeri itu;
Jumlah Penduduk, Potensi, Visi, Misi Mereka, Berapa Wisatawan yang hadir, Mengapa Negeri mereka disebut Truly Asia (Foto 1)
.
Mungkin orang menganggap saya Menghayal & tidak pantas mensejajarkan kota Medan dengan negeri itu alias Tidak Apple to Apple
.
Tak perlu pusing, Sejajarkan saja dengan kota di sekitaran negeri itu. Maka jelas posisinya kota Medan adalah kota...... (Silahkan diisi sendiri)
.
Kita ambil contoh kecil saja (Foto 2),

Sebuah Gedung yang berada di selurusan Gedung Lonsum yang dulunya merupakan Mall Pertama di Kota Medan
Lihatlah kondisinya kini, sebuah Aset Kota dikuasai Kalangan Tertentu yang terkesan tak tertata penuh dengan Atribut OKP
.
Sebuah Gedung yang jika semua berbesar hati,
Walikotanya Paham akan kebutuhan Masyarakat & Semua menyatukan kekuatan untuk membangun wadah pembelajaran, pengenalan, penumbuhan kecintaan terhadap kota maka Gedung itu akan sangat cocok menjadi Pusat Edukasi Kota Medan
.
Takpe la...
Jangan berkecil Hati jika kota Medan belum memiliki gedung Pusat Edukasi Kota.
------
Do'akan kami,
Kelak akan mendirikan Pusat Edukasi Kota Medan
Yang dapat diakses oleh semua kalangan
Diawali dengan membangun Identity kota Medan sebagai City of Trader melalui MOWIEE (Mobil Wisata Edukasi Entrepreneurship)
Dapatkan semua informasi perihal kota Medan dari para pecinta kota Medan melalui @mowiee (Foto 3)

Info:
Mowiee dapat diakses Free bagi adik-adik dari Panti Asuhan, Yatim Piatu & Sahabat Istimewa (Difable)

Sikap Seorang Wirausaha kepada Wirausaha lainnya


Sebagai seorang entrepreneur berkecimpung di dunia sociopreneur hal utama yang harus dilakukan adalah saling mendukung usaha para sahabat
-
Dukungan utama yang bisa dilakukan bersama banyak sekali diantaranya bisa dalam bentuk:
1. Memberikan Link & Informasi
2. Mengabarkan kepada orang lain melalui media sosial, offline berupa MLM (mulut lewat mulut)
3. Membeli produk, Menggunakan kemudian memberi testimoni
4. Tidak Berhutang alias bayar Cash!
5. Buanyak lagi.....
-
Bagi para sahabat, mana nich yang dipilih? ðŸ˜Š
-
Note;
Di foto, Saya lagi menikmati panganan sehat Berry Beri Smoothie Bowl dari @greensmoothiefactory 
----
Selamat atas Grand Opening @greensmoothiefactory Medan 
----
Rasane wenak poll, Bikin ketagihan ðŸ¤—

#makanansehat #smoothiesbowl #kawanawen#dukungwirausaha #medancityoftrader

Sikap Terhadap Kursi Kepemimpinan


Kita tidak perlu takut dan antipati terhadap kursi kepemimpinan

JIKA....
kita berniat Lurus memperbaiki keadaan, melakukan perubahan, kebermanfaatan, meraih keberkahan bersama

BUKAN....
Bertujuan menjadi RAJA yang kerap ingin dilayani

Niat itu Utama


Ketika kita menyanggupi permintaan orang-orang baik tuk turun ke ranah politik
.
Maka kita harus bersiap dengan segala konsekwensinya
.
Yakinlah...
Selama niat kita lurus senantiasa ada jalan tuk memberikan nuansa baru pertumbuhan, kebermanfaatan, keselarasan bagi hajat khalayak
.

Medan City Of Trader

Antara Cicak dan Laba-laba

Copas dari grup sebelah 🙏

Cicak dan laba-laba

Bacaan ringan untuk para pengusaha muda 😆

Analogi sederhana,

Cicak = cari makan tiap hari, perut kenyang berhenti, lapar ya cari makan lagi, ya begitu setiap hari sampai mati.

Laba laba = membangun jaring, walau tidur makanannya datang sendiri, makanan bisa disimpan di jaringnya, jika Jaringnya penuh makanan, tinggal buat jaring yang baru.

kisah cicak dan laba-laba tersebut sama halnya dengan pekerjaan manusia.

Cicak menggambarkan orang-orang yang masuk dalam kelompok pekerja keras, yang diantaranya employee dan self-employee. Contohnya adalah pegawai, dokter, konsultan, pengacara, tukang ojeg, pekerja kasar, supir taksi, dll.

Sedangkan laba-laba menggambarkan orang-orang yang masuk dalam kelompok pekerja cerdas, yang di antaranya business owner (pengusaha) dan investor.

Para pekerja keras akan mendapat hasil setiap mereka bekerja. Jika mereka berhenti bekerja otomatis mereka kehilangan penghasilan.

Berbeda dengan pekerja cerdas. Pertama yang akan mereka lakukan adalah membangun aset. Walau aset yang mereka bangun membutuhkan waktu yang lama, bahkan kadang mereka tidak mendapat penghasilan ketika membangun aset. Tetapi ketika aset yang dibangun tersebut sudah terbentuk, mereka tak perlu bekerja lagi untuk mendapatkan penghasilan.

Pekerja keras pun tak bisa mewariskan pekerjan mereka kepada anak-anaknya. Jadi anak-anak mereka harus bekerja dari nol untuk mendapat penghasilan. Sedangkan pekerja cerdas akan mewariskan anak-anaknya berupa aset yang terus menghasilkan selama aset tersebut masih terbentuk. Jadi anak-anak mereka tak perlu bekerja dari bawah lagi untuk mendapat penghasilan.

Jadi pekerja harus bekerja sampai mati untuk bisa bertahan hidup. Sedangkan para pekerja cerdas akan sulit di awal, bekerja keras di awal, dan ketika aset telah jadi, mereka bisa bersantai-santai selama mereka mau tanpa mengurangi penghasilan mereka.

Mau jadi cicak atau laba laba ? 😊

Yuk bangun aset bersama2 😊

Tips Menilai Kualitas Seorang Coach


ada point' menarik sharing dari abangda Donny Kris yakni;
Ngajarin bisnis besar tapi bisnisnya sendiri tidak besar
Ngajarin kaya tapi belum pernah kaya
-
Malah jangan-jangan pendapatan kayanya dari jualan seminar menjadi kaya
-
Jadi klo ikut pelatihan bisnis
Coba calculate:
1. Pendapatan trainer
2. Skala bisnisnya
3. Isi materinya kosong atau berisi?

Coach Bisnis apakah harus punya Bisnis?

Coach bisnis itu memang harus punya bisnis ya kak..??

Coach adalah seorang guru, guru yang baik ia memiliki pengalaman dan pengalamannya itulah di share kepada orang lain
-
Pengalaman seperti apa?
Pengalaman keberhasilan dalam usahanya, proses menjalaninya, jatuh bangunnya, keteguhan, konsistensinya dalam usaha, dsb
-
Intinya experience!
-
Apakah klo ia tidak memiliki usaha bisa disebut sebagai coach/guru?
Bisa dunk tidak ada yang tidak bisa
-
Hanya saja beda nya balik ke penilaian masing-masing
-
Apakah ia coach yang BAIK atau tidak

Nah....
Pertanyaan intinya adalah:
Apakah jika dia tidak punya bisnis kemudian tidak boleh mengajarkan tentang bisnis
-
Perumpaannya dengan orang yang menjadi psikolog harus stress dl
Atau guru yang mengajarkan tentang kematian harus mati dulu?

Yang dipaparkan mbak Nadeak itu 2 konteks yang berbeda
2 contoh yang berbeda
Dalam berwirausaha yang dipelajari bukan hanya system, proses usaha, pola menjalani saja namun ada yang paling mendasar dan itu menjadi pondasi dalam berwirausaha yakni SPIRIT
-
Semangat berwirausaha yang takkan mampu diajarkan kepada seorang wirausaha jika yang mengajarkan BUKAN seorang Wirausaha (non expert)
-
Cthnya:
Ketika memulai usaha yang tak serta merta langsung laris, langsung menghasilkan
Jika seorang wirausaha akan berkemampuan berbagi apa yang ia lakukan ketika berada pada proses itu
Jika non wirausaha akan mengatakan sabar ya semua ada waktunya 😄

Dan coach yang tidak memiliki usaha perlu dipertanyakan pula kemampuannya ketika ia sendiri tidak mampu meyakinkan diri untuk memulai berwirausaha ATAU para wirausaha yang ketika ia gagal dalam berwirausaha kemudian banting stir menjadi pembicara dan menyatakan dirinya telah sukses
--
Kita bisa koq menilai mana coach yang baik untuk kita dan coach yang perlu membangun spirit ia sendiri terlebih dahulu
-
So...
Jangan buang waktu tuk menerima dari bukan expert nya
-
Sayangi waktu, sayangi uang kita, temukan orang yang tepat tuk membantu kita menaiki tangga kesuksesan