Antara Cicak dan Laba-laba

Copas dari grup sebelah 🙏

Cicak dan laba-laba

Bacaan ringan untuk para pengusaha muda 😆

Analogi sederhana,

Cicak = cari makan tiap hari, perut kenyang berhenti, lapar ya cari makan lagi, ya begitu setiap hari sampai mati.

Laba laba = membangun jaring, walau tidur makanannya datang sendiri, makanan bisa disimpan di jaringnya, jika Jaringnya penuh makanan, tinggal buat jaring yang baru.

kisah cicak dan laba-laba tersebut sama halnya dengan pekerjaan manusia.

Cicak menggambarkan orang-orang yang masuk dalam kelompok pekerja keras, yang diantaranya employee dan self-employee. Contohnya adalah pegawai, dokter, konsultan, pengacara, tukang ojeg, pekerja kasar, supir taksi, dll.

Sedangkan laba-laba menggambarkan orang-orang yang masuk dalam kelompok pekerja cerdas, yang di antaranya business owner (pengusaha) dan investor.

Para pekerja keras akan mendapat hasil setiap mereka bekerja. Jika mereka berhenti bekerja otomatis mereka kehilangan penghasilan.

Berbeda dengan pekerja cerdas. Pertama yang akan mereka lakukan adalah membangun aset. Walau aset yang mereka bangun membutuhkan waktu yang lama, bahkan kadang mereka tidak mendapat penghasilan ketika membangun aset. Tetapi ketika aset yang dibangun tersebut sudah terbentuk, mereka tak perlu bekerja lagi untuk mendapatkan penghasilan.

Pekerja keras pun tak bisa mewariskan pekerjan mereka kepada anak-anaknya. Jadi anak-anak mereka harus bekerja dari nol untuk mendapat penghasilan. Sedangkan pekerja cerdas akan mewariskan anak-anaknya berupa aset yang terus menghasilkan selama aset tersebut masih terbentuk. Jadi anak-anak mereka tak perlu bekerja dari bawah lagi untuk mendapat penghasilan.

Jadi pekerja harus bekerja sampai mati untuk bisa bertahan hidup. Sedangkan para pekerja cerdas akan sulit di awal, bekerja keras di awal, dan ketika aset telah jadi, mereka bisa bersantai-santai selama mereka mau tanpa mengurangi penghasilan mereka.

Mau jadi cicak atau laba laba ? 😊

Yuk bangun aset bersama2 😊