Apakabar?
Super.... sukses... luar biasa
Jika beberapa waktu sebelumnya kita telah membahas
perihal produk dan perhitungan HPP (harga pokok produksi) maka kali ini, kita
akan sharing tentang bagaimana cara mempromosikan produk.
Di minggu awal kita telah memberi nama produk yang kita
buat dengan nama keripik “Sanjay Ndut”.
Nah... kali ini kita akan belajar memperkenalkan sanjay
ndut kepada orang banyak.
Caranya gimana?
Itulah kalimat yang biasanya sering berada dalam fikiran
kita ketika mulai memperkenalkan produk dari usaha yang baru.
Ada 2 konsep yang dapat kita lakukan dalam
mempromosikan produk dan ini terkait pula dengan Tempat (Place):
1. Promosi
secara Offline
2. Promosi
secara Online
Promosi secara offline terkait pada cara kita
memperkenalkan produk kepada orang lain secara face to face, pameran, berbagi
kartu nama, berbagi brosur, hingga membuka toko sendiri.
Beberapa hal yang dapat dipersiapkan bagi yang memulai
usaha dengan cara promosi offline baik yang belum memiliki store sendiri maupun
yang sudah.
Mempersiapkan alat promosi berupa:
a. Kartu
nama
b. Brosur
c. X
banner
d. Banner
edukasi
e. Buku data customer
Kita jabarin satu-satu ya...
Untuk kartu nama, ada beberapa hal yang wajib
dicantumkan seperti; nama usaha, sekilas perihal produk, nomor kontak yang dapat dihubungi
berupa nomor telpon hingga kontak sosial media seperti website, fb, twitter dll
dilengkapi pula dengan logo yang menarik.
Kenapa harus
punya kartu nama?
Secara psikologis, usaha sahabat terkesan lebih bonafit
dan memudahkan orang untuk mengontak ketika ingin bertanya ataupun melakukan
pemesanan.
Untuk brosur, ada beberapa hal pula yang wajib di
cantumkan seperti; nama usaha, logo usaha, penjabaran produk terkait kelebihan
produk, solusi yang ditawarkan, gambar produk yang menarik dan pastinya nomor
kontak untuk memudahkan pemesanan.
Biasanya brosur sering sekali dibuang orang bahkan
tidak jarang belum dibaca sudah dibuang (sedihnye...)
Gimana caranya
agar brosur tidak dibuang?
Sahabat dapat menggunakan tehnik, memberikan diskon
ataupun gift bagi yang membawa brosur.
Cara yang lebih hemat lagi adalah membuat kartu nama
yang menjabarkan produk dan orang jika ingin mengetahui lebih detail langsung
diarahkan ke website usaha sahabat.
X banner merupakan salah satu penarik massa ketika kita
berada dipameran maupun jika diletak di depan toko. Dengan gambar yang menarik
setidaknya orang lain akan meluangkan waktunya untuk melihat dan membaca isi
dari X banner itu sendiri.
Gimana caranya
agar X banner kita memiliki daya tarik?
Sahabat dapat memberi tampilan design yang simple
dengan kualitas foto yang baik dan bahasa yang membuat penasaran. Jangan lupa
mencantumkan nomor kontaknya juga ya di X banner.
Selain X banner, sahabat sebaiknya juga membuat banner
edukasi . edukasi disini terkait dengan produk sahabat, seperti manfaat,
kelebihan produk dan jika produknya makanan dapat pula di kaitkan dengan
kesehatan.
Intinya, banner edukasi ini bersifat memberi informasi
kepada calon customer kita dan ini juga bermanfaat sekali jika sahabat
mengikuti pameran karena banyak sekali kita temui orang yang enggan bertanya
meskipun mereka penasaran dengan produk yang kita tawarkan.
Terus, apa
hubungannya dengan buku data customer?
Sahabat, customer adalah aset bagi usaha kita. Data
dari customer sangatlah penting seperti nama, no.telp hingga alamat. Sedari
dini kita mulai mampu memanage data orang yang bertanya, melihat hingga membeli
produk kita.
Sahabat dengan usaha yang offline dapat menggunakan
rumus hitungan customer seperti dibawah ini:
MELIHAT
|
BERTANYA
|
BERTANYA &
MEMBELI
|
MEMBELI KEMBALI
|
Isi dengan jumlah perhari
|
Isi dengan jumlah perhari
|
Isi dengan jumlah perhari
|
Isi dengan jumlah perhari
|
Tujuannya adalah sahabat dapat mengetahui berapa orang
yang mereka akan membeli produk sahabat setelah mereka melihat, bertanya dan
berapa yang menjadi customer setia dengan membeli kembali.
Dari hal ini pula sahabat dapat meminta testimoni
mereka yang dapat dituangkan secara tertulis di banner maupun di website.
Testimoni customer penting sekali untuk meningkatkan trust dari para calon
pembeli produk.
Sampai disini,
kiranya dapat dipahami sahabatku?
Hal yang kita jabarkan merupakan alat perang alias
promosi untuk memperkenal kan usaha dan produk kita dari sisi offline.
Bagi sahabat yang telah memiliki toko, penempatan
produk, penggunaan warna yang eye catching juga mampu menarik
minat calon customer dalam membeli produk kita.
Tahap awal, mungkin terasa berat bagi sahabat membuat
toko offline sendiri namun teman-teman dapat memulainya dengan toko online
dengan biaya yang lebih terjangkau dengan tetap mempersiapkan alat perang yang
kita jabarkan diatas.
Untuk toko online, sahabat dapat memanfaatkan banyak
sekali aplikasi gratisan di dunia maya.
Beberapa hal yang telah menjadi wajib dimiliki para
sahabat diantaranya adalah:
TANDAI
|
APLIKASI
|
TANDAI
|
APLIKASI
|
TANDAI
|
APLIKASI
|
Facebook
|
Instagram
|
Line
|
|||
Fanpage
|
Telegram
|
BBM
|
|||
Twitter
|
Whatsapp
|
Group
BBM
|
Sahabat dapat mengecek media sosial mana saja yang
telah sahabat miliki dan siap untuk mempromosikan produk sahabat.
Sekian dulu bahasan kita kali ini, minggu depan akan
kita kupas keterkaitan antara cara promosi online dan offline ini dengan produk
Sanjay Ndut.
Selamat belajar sahabat.
Salam,
Alween Ong